Rabu, 23 Maret 2016

Masjid dan Tempat Makan Halal di Thailand



Bagi teman-teman muslim yang akan ke Bangkok pasti bertanya-tanya, apakah di sana ada masjid dan makanan halal? Di mana? Jawabannya : BANYAK. Di Thailand, komunitas muslim ini adalah komunitas agama terbesar ke-dua setelah Budha, jadi jangan khawatir ya masih banyak masjid dan tempat makan halal kok. Di Thailand biasanya kalau ada masjid, pasti ada juga yang jualan makanan halal.
Di sini saya mau berbagi info tentang masjid dan beberapa tempat makan halal yang sudah saya coba di Thailand, khususnya kota Bangkok, Phitsanulok dan Chiang Mai. 

1.      Masjid Chakrapong / Chakrabongse
Masjid ini lokasinya di Jalan Chakrapong, dekat banget dari Khaosan Rd dan Phra Athit. Masjidnya ada di dalam soi (gang) kecil di dekat Nuovo City Hotel. Curhat dikit nih, masjid ini jadi favorit saya waktu kuliah di Bangkok karena lokasinya yang deket dari kampus hehe. Di soi yang tadi saya bilang juga ada yang jualanan makanan halal lho. Soal rasa ya lumayan lah, jadi kita tinggal tunjuk aja makanan apa yang kita mau. Harganya sekitar 50-120 Baht

Masjid Chakrapong di dekat Khaosan Rd
Penjual makanan halal di Soi menuju Masjid Chakrapong
  

2.      Masjid Jawa
Pertama ke Bangkok tahun 2013, saya memasukan Masjid Jawa dalam itinerary wajib saya. Alasannya karena penasaran sama yang dibilang dosen tentang migrasi orang Jawa ke Bangkok. Dalam catatan sejarah, sepulangnya dari kunjungan Raja Rama ke-5 atau Raja Chulalongkorn ke Jawa sekitar tahun 1900an, beliau juga membawa serta beberapa orang Jawa untuk membantu membangun Grand Palace, Sanam Luang (alun-alun), dan jalan Ratchadamnoen. Sebagai imbalannya, Raja Chulalongkorn memberikan tanah di daerah Surasak untuk ditinggali, daerah ini lah yang sekarang dikenal sebagai kampung Jawa. Selain membawa orang-orang Jawa tadi, Raja Chulalongkorn juga membawa angklung, eceng gondok (pathuk Chawa/Jawa), dan pohon asem. Pohon asem (makham Chawa/Jawa) di sekililing sanam luang ini dulunya juga ditanam oleh orang Jawa lho.
Orang Jawa di Surasak ini adalah keturunan ke-tiga, sebagian mereka bisa bahasa Indonesia dan mereka juga masih pakai beberapa istilah dalam bahasa Jawa.

Lokasi : Kampung Jawa bisa diakses dari BTS Surasak, ambil Exit 2 jalan lurus ke arah perempatan lalu belok kiri. Jalan terus aja ikuti jalan kecil sampai masuk perkampungan, mentok belok kiri udah sampai di Kampung Jawa. 

Masjid dan makam Jawa di Kampung Jawa, Bangkok


Interior Masjid Jawa

3.      Masjid Bang Luang
Masjid ini unik karena gaya arsitekturnya menyerupai Wat (kuil umat budha) di Thailand. Waktu saya ke sini Januari 2015 lalu, saya sempatkan untuk ikut Sholat Jumat di sini. Agak kikuk juga karena waktu itu saya cuma pakai kaos dan celana jeans, sedangkan orang-orang di sana pakai baju jubah putih. Bener aja waktu abis sholat saya ditanya dari mana, kenapa sholat pakai baju yang kurang sopan (menurut mereka) hehehe. Saya kurang tahu juga tentang sejarah masjid ini kenapa bisa seperti wat, waktu saya ngobrol2 sama imamnya, dia kurang begitu suka kalau saya bilang masjid ini seperti wat.

Lokasi : Masjid Bang Luang ada di Thonburi, Bangkok. Saya kesini naik bis, sialnya saya lupa naik bis no berapa (nanti saya update lagi ya). Lokasinya agak masuk ke dalam soi, kalau mau ke sini bisa pakai google maps, di Bangkok akurat banget kok bisa diandalkan.

Masjid Bang Luang, Bangkok



Interior Masjid Bang Luang


4.      Masjid Haroon
Masjid ini juga dibangun oleh imigran Indonesia yang datang ke Bangkok. Sayangnya saya kurang tahu dari Indonesia mana imigran ini datang. Di informasi yang saya baca, imigran ini berasal dari “Pon Choe Nah Town Indonesia” ada teman-teman yang tau ini dimana? Sekarang Masjid Haroon jadi rebutan para pengembang karena lokasinya yang strategis di sisi sungai Chao Phraya dan diantara hotel-hotel mewah seperti Mandarin Oriental dan Royal Orchid Sheraton. Di dekat masjid ini juga da beberapa tempat makan halal lho J

Lokasi : Jalan Charoen Krung Soi 36. Dari BTS Saphan Taksin, ambil Exit no 3 dan jalan terus ke utara lewatin Robinson dan Assumption College. Kira-kira 100 meter di kiri jalan ada Soi 36, belok kiri lalu ikuti aja soinya. Nanti ada petunjuk ke Masjid Haroon.

Masjid Haroon, Sathorn, Bangkok

5.      Masjid – Masjid di sepanjang Jalan Charoen Krung (ke arah Asiatique)
Waktu saya jalan kaki dari jembatan Rama III (Jalan Charoen Krung) kea rah BTS Saphan Taksin, setidaknya saya menemukan 3 masjid di kanan jalan. Masjid-masjid itu adalah :
·         Masjid Darul Abidin (lokasinya di sebrang Chatrium)
·         Masjid Bayan
·         Masjid Bang Uthit 

Masjid Bang Uthit
Masjid Darul Abidin


Masjid Bayan


6.      Tempat makan halal di Jalan Phetchaburi Soi 7
Kalau malam Phetchaburi Soi 7 ini ramai dengan kumpulan mahasiswa-mahasiswa dari Thailand selatan yang berkumpul. Orang-orang KBRI dan mahasiswa dari Indonesia juga biasanya seneng kumpul di sini. Makanannya rotee, tom yum kepala ikan, dan makanan Thai lainnya.

Lokasi : Jalan Phetchaburi Soi 7. Dari BTS Ratchatewi ambil Exit no 3, lalu belok kiri di perempatan jalan Phetchaburi (kalau belok kanan nanti kea rah Pratunam, Pantip Plaza, KBRI dan Platinum). Soi 7 kira-kira 50 meter di kanan jalan.

7.      Ramkamhaeng
Kalau tinggal di daerah Ramkamhaeng, jangan khawatir tentang masjid dan makanan halal. Di

sini pusatnya hehe. Biasanya hotel yang recommended di daerah Ramkamhang ini adalah hotel Nasa Vegas. Lokasinya persis disebrang ARL Ramkamhaeng. Kalo ke sini bisa naik ARL dari Phaya Thai turun di Ramkamhaeng atau coba naik perahu di Khlong Saen Saeb dari Pratunam. Kanal paling kotor dan bau se Bangkok.

Salah satu masjid di dekat Khlong Saen Saeb, Ramkamhaeng



8.      Foodcourt di Mall atau kantin-kantin di Universitas
Kalau masih susah cari tempat makan halal, masuk mall atau universitas aja. Biasanya ada 1 warung yang jualan makanan halal. Seperti di MBK, Big C Pratunam, Central Plaza (Pin Klao, Lard Phrao yg pernah saya coba) itu ada tempat makan halalnya. Kalau di Universitas bisa coba makan di kantin Thammasat (dekat Grand Palace), dan Chulalongkorn (dekat Siam)

9.      Masjid Pakistan di Phitsanulok
Lokasinya ada di dekat Stasiun Kereta Api Phitsanulok. Kenapa Phitsanulok? Waktu itu saya mau pergi ke Khao Kho, jadi saya ambil rute Bangkok – Phitsanulok – Khao Kho (kapan-kapan saya share lagi informasi tentang Khao Kho). Masjid ini dibangun oleh imigran dari Pakistan. Di sekitar masjid juga banyak rumah makan halal.

Masid Pakistan, Phitsanulok


10.  Halal Street Hilal Town (Chiang Mai Night Bazaar)
Di soi ini ada satu masjid dan beberapa rumah makan halal, kalau ke sini jangan lupa cobain Khao Soi Islam ya! Enak banget. Makanan khas Chiang Mai yang dapet pengaruh dari Yunan, China Selatan. 

Penjual Khao Soi (Makanan khas Chiang Mai)
Khao Soi Islam


Masih banyak lagi masjid-masjid dan tempat makanan halal di Bangkok lainnya yang belum saya kunjungi. Silahkan untuk teman-teman yang mau berbagi infonya bisa comment di sini lalu akan saya tambahkan di threadnya. Semoga bermanfaat!

Jumat, 18 Maret 2016

Keliling Bangkok Naik Bis Kota


Akhir-akhir ini banyak banget temen-temen yang nanya rute bis di Bangkok. Pertanyaanya kebanyakan sama, dari Don Mueang ke Khaosan naik bis jalur berapa ya? Kalau mau ke Siam? Nah sekarang aku mau share informasi rute-rute bis di Bangkok yang biasanya dipake wisatawan untuk menuju ke suatu tempat. Informasi ini berdasarkan pengalamanku sendiri ya, buat temen-temen yang ada informasi lain silahkan ditambahkan. 

Bis di Bangkok warna-warni


Kalau naik bis yang non ac, jendelanya bisa dibuka full. Semriwing


Bis di Bangkok itu banyak banget macamnya dan beberapa rute beroprasi 24 jam. Mulai dari bis gratis. Gratis? Iya gratis, di beberapa rute ada bis gratis. Misalnya saya pernah naik bis gratis dari The Mall Thaphra ke Saphan Phra Pin Klao naik bis no 68. Di rute yang sama juga ada bis yang bayar, dan ber-AC. Warna bisnya pun macem-macem, ada yang biru putih, kuning, orange, dan merah. Saya sendiri gak begitu faham tentang beda warna ini. Okay terus gimana naiknya? Pastinya kita harus naik dari halte, gak semua bis berhenti di setiap halte ya. Kita juga kadang-kadang perlu melambaikan tangan biar bisnya mau berhenti hehehe. Udah naik, nanti pas bayar bilang kondekturnya mau turun mana. Di beberapa rute kondekturnya bisa Bahasa Inggris dasar, kita juga bisa sebutin aja tujuan kita dengan jelas atau siapin tulisan tujuan kita dalam huruf Thai (itu akan lebih memudahkan mereka) nanti begitu mau sampai tujuan kita pasti dikasih tau. Jangan khawatir disasarin ya! Daaan ini dia rute-rute bis popular di Bangkok :
1.       Don Mueang – Khaosan Road – Phra Athit – Sanam Luang
·         Limo Bus Don Mueang – Khaosan THB 150, free wifi
·         Bis A1, turun Mo Chit lalu nyambung bis nomor 524
·         Ada beberapa teman yang nyaranin naik bis nomor 59 tapi saya gak pernah naik bis ini, beberapa kali mau coba tapi nunggu lama banget akhirnya naik bis A1+524 aja.
2.       Khaosan – Don Mueang
·         Bis nomor 524 naik dari Jalan Phra Athit, turun di BTS Mo Chit lalu nyambung A1.
3.       Khaosan – Siam PP
·         Dari jalan Ratchadamnoen (dekat Democracy Monument) naik bis no 79
4.       Khaosan – Pratunam PP
·         Dari Jalan Ratchadamnoen (dekat Democracy Monument) naik bis no 79.
·         Dari Jalan Ratchadamnoen (dekat Democracy Monument) naik bis no 511 (saya biasanya naik bis 511)
5.       Khaosan – Hua Lamphong
·         Dari jalan Phra Athit naik bis nomor 53 (turun di samping stasiun)
·         Dari Sanam Luang naik bis nomor 507 PP (turun dan naik di depan stasiun)
6.       Sanam Luang – Sai Tai (Bangkok Southern Bus Terminal) – Taling Chan Floating Market PP
·         Dari Sanam Luang naik bis nomor 123, 124
7.       Siam – Don Mueang
·         Dari samping MBK naik bis nomor 29 (Hati-hati macet, Siam-DMK kurang lebih 1 jam)
8.       Tha Phra (BTS Talat Phlu) – Saphan Phra Pin Klao (Chao Phraya, Phra Athit)
·         Bis nomor 68

Mudah-mudahan rute-rute bis ini cukup membantu teman-teman yang mau jalan ke Bangkok ya. Naik bis di Bangkok seru kok, tambahan info lainnya kalau bis penuh jangan berdiri di dekat pintu, nanti dimarahin kondekturnya karena ngalangin jalan orang masuk/keluar hehehe. Tetep waspada juga sama barang-barang bawaan kita daaan jangan keasikan online ya karena di beberapa bis di Bangkok juga ada free wifinya lho! 

Ini suasana di dalam bis gratis di Bangkok

Kamis, 17 Maret 2016

Pertama di Singapura, Singapore Tourist Pass atau EZ Link?


Dulu sama sekali ga pernah kepikiran untuk ke Singapura, ah ngapain paling ngebosenin. Ada apa sih di Singapura? Ga pernah sama sekali ada niatan buat pergi ke sana hehe. Sampe akhirnya Januari 2015 lalu ke sana karena (1) mau pake credit flight dari Tiger Air yang udah aku tuker ke penerbangan Singapura – Hat Yai (2) ketemu temen-temen dari NUS. Akhirnya tanggal 11 Januari 2015 aku terbang ke Singapura.
Pasti selalu deg-degan kalau ke tempat baru, waktu landing di Changi juga gitu. Deg-degan dikit. Karena udah baca banyak informasi di group-group backpacker, semua itinerary penerbangan sama bookingan hostel udah aku print buat jaga-jaga kalau ditanya di Imigrasi. Beres urusan imigrasi aku langsung ke stasiun MRT Changi. Jangan khawatir kalau di Singapura semua petunjuk arahnya jelas. Ikuti aja petunjuknya pasti ketemu.
Di MRT Changi ini aku saranin temen-temen buat beli Singapore Tourist Pass. Apa itu? Bisa aku bilang ini kartu sakti kalau ke Singapura. Ada teman yang nyaranin pakai EZ Link (informasi lebih lanjut tentang EZ Link bisa dilihat di sini), tapi aku lebih suka pakai Singapore Tourist Pass ini karena lebih simple dan tentunya lebih murah. Misalnya, pakai EZ Link kita top up SGD 10, nanti makin sering kita naik MRT otomatis saldo kita juga berkurang. Kalau habis ya harus top up lagi. Beda kalau pakai Singapore Tourist Pass (STP), cukup pilih mau beli yang 1 day pass (SGD 20), 2 days (SGD 26) atau 3 days pass (SGD 30) dan kita bisa naik MRT, LRT dan Bis sepuasnya / unlimited. Nah untungnya lagi kalau kita kembaliin kartunya, kita dapat refund SGD 10. Biar makin jelas temen-temen bisa akses informasi tentang STP di sini ya!

Kartu STP yang bisa akses unlimited ke Bus, MRT dan LRT di Singapura


Karena kebiasa pakai BTS atau Metro nya Bangkok, pertama-tama agak pusing juga liat rute metronya Singapura ini hahaha. Tapi seru! Biar gampang, aku juga install aplikasi “Explore Singapore MRT map” dari playstore. Aplikasi ini ofline jadi bisa diakses kapan aja jadi ga pake nyasar-nyasar dulu kalau mau naik MRT hehehe


Untuk pengguna android, bisa unduh aplikasi ini dari PlayStore
















Selasa, 15 Maret 2016

Terbang Gratis dengan AirAsia BIG Poin

Menjadi member AirAsia BIG ternyata memang banyak keuntungannya, hal ini benar-benar saya rasakan dalam delapan bulan terakhir. Beberapa kali saya juga menukarkan poin saya untuk terbang gratis (sebenarnya tidak gratis, karena masih harus membayar airport tax. TAPI harganya jadi jauh lebih murah untuk mahasiswa seperti saya ini hehehe). Pernah saya menukarkan poin untuk penerbangan Singapura - Bandung dan hanya membayar kurang lebih Rp. 350.000 saja untuk Airport Tax bandara Changi. Di penerbangan domestik, saya pun menukarkan untuk penerbangan Yogyakarta - Jakarta dan membayar Rp 50.000. Terakhir saya menukarkan BIG Poin saya untuk penerbangan dari Kuala Lumpur ke Yogyakarta untuk 4 orang dan hanya membayar Rp. 650.000. Untuk saya itu merupakan harga yang sangat murah.

Lalu bagaimana dapat poinnya? Apakah harus terbang dengan AirAsia juga?
Jawabannya ya, jika anda terbang dengan AirAsia dan memasukkan ID BIG anda ketika melakukan pemesanan, anda akan mendapatkan Poin BIG. Tetapi menariknya masih banyak cara untuk mendapatkan poin AirAsia BIG tersebut. Cara-cara tersebut misalnya :

1. Menulis review di Tripadvissor, setiap review yang diterbitkan kita akan mendapatkan AirAsia BIG Poin dengan maksimal 1500 Poin setiap bulannya
2. Memesan hotel melalui Agoda
3. Menukarkan poin reward kartu kredit anda ke Poin BIG AirAsia (Untuk daftar kartu kredit apa saja, bisa dicek di website AirAsia BIG)
4. Ini menurut saya adalah cara yang paling mudah, yaitu dengan cara mendaftarkan diri di website YouGov untuk mengisi kuisioner.
Setiap kuisioner bernilai 25-100 poin. Poin yang terkumpul dari YouGov nanti bisa langsung ditukarkan dengan poin BIG AirAsia. Dalam sehari kita bisa mengatur berapa banyak survey yang akan kita isi. Semakin banyak mengisi survey, semakin cepat kesempatan kita untuk menukarkannya ke AirAsia BIG Poin. Daftar YouGov di sini

Menarik kan, ada banyak cara untuk terbang hemat hehe. Selamat mencoba!